ARTHRITIS atau radang sendi memang dapat membatasi mobilitas dan membuat kita kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari. Tak hanya itu, penyakit ini ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan kualitas hidup.
Para peneliti AS menganalisis data dari beberapa survei kesehatan nasional yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan menemukan bahwa penderita arthritis, termasuk osteoarthritis, menilai diri mereka lebih rendah alias rendah diri.
"Penderita radang sendi, khususnya rheumatoid arthritis, memiliki tingkat depresi yang signifikan," ujar Eric L Matteson MD dari Mayo Clinic, seperti dikutip dari Healthday,com pekan lalu (28/3). "Dan, nyatanya bila seseorang merasa tertekan, itu akan memengaruhi kondisi umum termasuk kesejahteraan."
Apalagi, bila arthritis kambuh, terjadi perubahan metabolis dan peningkatan peradangan yang dapat memperburuk depresi," kata Dr Matteson. "Maka itu, perlu disorot pentingnya untuk tidak hanya mengendalikan penyakit atau mengelola penyakit, tetapi juga mengontrol depresi."
Aktivitas fisik selama ini dihubungkan dengan kualitas hidup yang lebih baik, kata para peneliti. Maka itu, pemderita arthritis yang mampu melakukan latihan, 5 persennya merasa sehat atau berada dalam kesehatan wajar, kata peneliti utama Sylvia Furner PhD seorang ahli epidemiologi di University of Illinois di Chicago .
"Aktivitas fisik sangat berguna untuk memperkuat dan mendukung sendi dan rasa nyeri biasanaya akan teerasa ringan berkat latihan,". kata rheumatologist Allyson McDonough, MD, asisten profesor penyakit dalam di Texas A & M Health Science Center College of Medicine. Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, yoga, atau tai chi bisa dicoba untuk meningkatkan kualitas hidup, katanya.
"Ada persepsi bahwa pemderita radang sendi tak mampu melakukan banyak gerakan," kata Dr McDonougz. "Itu tidaklah akurat. Carilah pengobatan atau tipe latihan yang sesuai untuk membantu meningkatkan kualitas hidup." (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar