Rabu, 25 Mei 2011

Gelombang Otak Prediksi Skizofrenia

STUDI terbaru yang digelar oleh peneliti Jerman dan Swiss menemukan bahwa pengukuran gelombang otak dapat membantu memprediksi risiko pengembangan skizofrenia.

Menurut Wikipedia, skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan dopamin yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

Para peneliti menggunakan electroencephalography (EEG) guna mengukur aktivitas listrik otak atau gelombang otak untuk mempelajari respons otak pada nada langka dan umum yang dihadirkan dengan panjang yang berbeda-beda.

Ketika nada langka dihadirkan kepada orang sehat, otak secara otomatis menghasilkan gelombang listrik tertentu disebut MMN atau mismatch negativity. Diketahui, orang yang menderita skizofrenia mengalami pengurangan MMN.

Dalam studi baru ini, para peneliti mengikuti sekelompok orang yang berisiko tinggi psikosis. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami perkembangan skizofrenia memiliki MMN lebih kecil daripada kelompok yang sehat.

Temuan ini menyarankan bahwa MMN mungkin berguna dalam memprediksi perkembangan skizofrenia.

Peneliti utama Mitja Bodatsch mengatakan integrasi kedua tindakan baik secara biologis maupun klinis menjadi model multidimensi mungkin merupakan langkah penting dalam mengatasi risiko psikiatri. Studi ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Biological Psychiatry edisi Mei 2011. (Pri/OL-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar