SUNTIKAN botox yang biasanya dikenal mampu menyingkirkan garis dan kerutan ternyata memiliki efek samping. Orang yang menerima suntikan ini bisa mengalami hambatan dalam hubungan sosialnya. Itu disebabkan orang tersebut menjadi tak mampu untuk mengekspresikan emosi pada orang lain.
Menurut sebuah penelitian baru di Universitas California selatan (USC) dan Duke University, perempuan yang menerima suntikan Botox kurang mampu mengekspresikan wajahnya.
Studi pun dilakukan guna menguji bukti bahwa bila manusia kerap menirukan ekspresi wajah orang lain untuk menunjukkan kondisi emosional seperti ketakutan, cemas, atau kebahagiaan. Orang-orang yang telah menggunakan botox terbukti tidak bisa mereproduksi ekspresi tersebut karena beberapa bagian dari wajah mereka tak mampu bergerak.
Para peneliti juga membandingkan pengguna botox dengan yang menggunakan obat antikeriput, Restylane. Mereka menemukan pengguna restylane mampu mengekspresikan ekspresi wajah orang dengan keakuratan sebesar 77 persen, sedangkan mereka yang menjalani perawatan Botox hanya mampu menafsirkan emosi sebesar 70 persen.
Seperti dikutip dari Fox News, Rabu (27/4), profesor psikologi David T Neal dari USC, menjelaskan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pikiran dan tubuh dalam dua arah. Meskipun penelitian berfokus pada kekuatan pikiran atas tubuh, Neal menyatakan penelitian ini menunjukkan bahwa tubuh memberikan umpan balik yang membantu kita menavigasi dunia sosial. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar