KINI, tak sedikit kita temui remaja yang mengalami kelebihan berat badan. Menurut para ahli kondisi itu disebabkan mereka kurang asupan vitamin D. Padahal ini bisa meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, kanker, dan penyakit kardiovaskuler.
Peneliti di Hasbro Children's Hospital menyarankan adanya untuk studi lebih lanjut untuk menentukan apakah normalisasi tingkat vitamin D akan membantu menurunkan risiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas.
Peneliti utama Zeev Harel dan timnya menjelajahi prevalensi status vitamin D rendah antara 68 remaja obesitas dan meneliti dampak pengobatan status vitamin D rendah pada pasien itu.
Mereka menemukan bahwa tingkat vitamin D rendah hampir dialami remaja putri (72 persen kekurangan dan 28 persen tergolong cukup) dan 91 persen dari anak laki-laki (69 persen kekurangan dan 22 persen mencukupi).
Pada mereka yang kekurangan vitamin D atau insufisiensi, 43 pasien menjalani pengulangan pengukuran tingkat vitamin D setelah perawatan. Meskipun ada peningkatan yang signifikan dalam kadar vitamin D setelah perawatan, serum kadar vitamin D menormalisasi hanya 28 persen dari pasien tersebut. Para peneliti menjelaskan bahwa vitamin D mungkin diasingkan dalam lemak tubuh dan ini mungkin adalah alasan utama kurangnya respons. Studi ini akan diterbitkan dalam edisi Mei 2011 Journal of Adolescent Health. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar