MUNGKIN George Clooney merasa lebih percaya diri atau justru penampilannya terlihat semakin tampan dengan rambut ubannya. Namun, nyatanya tidak semua orang merasakan keuntungan tersebut. Malah banyak yang merasa terganggu dan kurang senang sehingga mereka pun melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan kembali warna asli rambut mereka.
Para peneliti di New York University Medical Center Langone berpikir bahwa gangguan atau penuruanan dalam komunikasi antara sel-sel induk dalam folikel rambut dan melanosit sel induk menjadi penyebab mengapa rambut kita bisa berubah warna menjadi abu-abu.
Melanosit adalah sel penghasil pigmen yang memberikan warna pada rambut, sedangkan folikel sel induk bertanggung jawab atas pertumbuhan rambut baru.
"Selama puluhan tahun, kami menyadari bahwa sel induk folikel dan sel-sel penghasil pigmen melanocycte berkolaborasi untuk menghasilkan rambut berwarna," kata Dr Mayumi Ito, pemimpin penelitian.
Dengan menggunakan hewan percobaan yakni tikus, para ilmuwan meneliti bagaimana sel folikel dan melanosit bekerja sama untuk menghasilkan pertumbuhan rambut dan menghasilkan warna rambut. Mereka mengidentifikasi jalur sinyal, yang dikenal sebagai Wnt, digunakan sel folikel sel untuk mengirim instruksi mengaktifkan melanosit sel induk. Setelah menerima sinyal Wnt, melanosit mulai memproduksi pigmen yang memberikan warna rambut.
Adapun Wnt yang terhambat dalam sel batang rambut folikel rambut akan menghambat pertumbuhan dan mencegah aktivasi sel induk melanosit sehingga rambut pun tidak terpigmentasi atau menjadi abu-abu.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memanipulasi jalur Wnt dapat membantu mencegah rambut warna berubah dan bahkan menipis. Jika para ilmuwan berhasil melakukan uji klinis pada manusia, ini tentu akan menjadi berita menggembirakan untuk banyak pria dan perempuan yang telah melakukan berbagai upaya dan menghabiskan biaya untuk mendapatkan warna rambut asli mereka.
Tak hanya itu, penelitian ini juga memberikan wawasan tentang penyakit dengan melanosit yang menghilang atau tumbuh tak terkendali seperti pada jenis penyakit kanker kulit yang mematikan yakni melanoma. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar