Minggu, 05 Juni 2011

Konsumsi Ikan Tingkatkan Inteligensia

OTAK cerdas tidak datang dengan sendirinya. Makanan yang Anda pilih berpengaruh terhadap perkembangan otak Anda atau putra tercinta Anda. Otak, sebagai bagian dari tubuh juga perlu makanan. Ikan, diyakini sebagai salah satu makanan yang bagus untuk otak.

Hal ini kembali didukung oleh sebuah studi yang dilakukan di Swedia. Studi ini menemukan, remaja laki-laki yang mengkonsumsi ikan secara teratur mengalami perkembangan otak yang lebih baik.

Para peneliti mensurvei 5000 remaja laki-laki yang berusia 15 tahun. Penelitian menunjukkan, mereka yang mengkonsumsi ikan lebih dari sekali per minggu cenderung memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes intelegensi yang dilakukan 3 tahun kemudian.

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Acta Pediatrica ini, menambah bukti baru yang mendukung bahwa ikan bagus untuk otak.

Hal ini, terang para peneliti, karena kandungan asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan. Omega-3 ini sangat penting dalam perkembangan otak awal. Selain itu, lemak sehat ini juga bagus untuk mempertahankan fungsi otak agar tetap sehat
sepanjang hidup. Omega-3 ini, banyak ditemukan pada ikan berminyak seperti salmon, mackarel dan ikan tuna.

Penelitian-penelitian sebelumnya juga telah menemukan manfaat ikan terhadap perkembangan otak. Ibu yang mengkonsumsi ikan secara teratur selama masa kehamilan, mempunyai anak yang memiliki skor tes intelegensi yang lebih tinggi dibandingkan
teman sebayanya yang lain. Selain itu, orangtua yang telah mengkonsumsi ikan dalam waktu lama mempunyai risiko yang lebih rendah mengalami penurunan fungsi kognitif.

Sedangkan studi terbaru ini, terang pemimpin studi Dr. Maria Aberg, dari Goteborg University, merupakan studi besar pertama yang melihat dampak ikan terhadap kemampuan intelegensi remaja."Ini sangat penting, karena masa remaja merupakan masa
kritis untuk menentukan kelenturan otak," terang Aberg.

Kelenturan otak, lanjut dia, sangat menentukan tingkat intelegensi dan tingkah laku emosional serta sosial anak kemudian. Kelenturan otak, terang dia, berkaitan dengan kemampuan otak untuk mengorganisir hubungan antara sel-sel dalam merespon pengalaman normal seperti kemampuan belajar atau untuk melukai.

Penemuan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari 4792 remaka laki-laki. Mereka diminta melengkapi kuesioner. Kuesioner ini meminta detail mengenai diet dan gaya hidup saat mereka berusia 15 tahun. Kemudian, mereka diminta melakukan tes inteligensi standar ketika mereka berusia 18 tahun.

Tim Aberg menemukan, rata-rata partisipan yang makan ikan lebih dari sekali per minggu mempunyai skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang makan ikan kurang dari sekali per minggunya. Saat peneliti memeriksa faktor terkait lainnya
seperti tingkat pendidikan orangtua dan status soial ekonomi keluarga, hasilnya tetap sama.

"Penemuan ini sangat signifikan," terang Aberg,"karena studi dilakukan diantara umur 15 dan 18 tahun, usia dimana penghargaan dari dunia pendidikan sangat menentukan kehidupan laki-laki muda ini selanjutnya."

Menurut para peneliti, masih terlalu dini untuk merekomendasikan diet khusus bagi para remaja."Tetapi untuk sementara waktu, memasukkan ikan ke dalam daftar diet akan memberi kontribusi yang berharga terhadap performa kognitif remaja laki-laki," tegas Aberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar