MUSIK memang memberikan banyak sekali manfaat bagi anak-anak di dalam setiap tahap perkembangannya. Penelitian pun menunjukkan bahwa musik bisa menjadi obat yang efektif meredakan rasa sakit, mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, memperbaiki mood, serta menyembuhkan insomnia.
Namun, di sisi lain, ada ternyata dampak negatif dari musik terutama yang beraliran heavy metal. Diketahui, remaja yang hobi mendengarkan musik rock metal beresiko depresi dan bunuh diri, menurut sebuah penelitian di Melbourne University, Australia, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (20/10).
Tak main-main, studi yang dipimpin Katrina McFerran ini dilakukan selama lima tahun. Ia menemukan musik heavy metal menyebabkan penyakit mental pada beberapa remaja berusia antara 13 dan 18 tahun.
"Kebanyakan anak muda mendengarkan berbagai jenis musik dalam cara positif, biasanya untuk menyendiri, meningkatkan suasana hati, memberikan energi saat berolahraga," katanya kepada Herald Sun. "Tetapi, remaja yang memiliki risiko depresi lebih mungkin untuk mendengarkan musik metal terutama yang bergere heavy metal dalam cara yang negatif."
McFerran mengatakan genre musik lainnya termasuk rap, rock, dan pop tidak memiliki efek yang sama seperti halnya musik metal. Ia lalu menjabarkan remaja cenderung beralih ke musik metal sebagai sebuah pelarian dari realitas. Mereka juga mengaku menyukai jenis musik ini karena mencerminkan rasa sakit yang mereka rasakan sehingga membuat mereka merasa tidak sendirian. Namun, hasil studi ini juga menemukan bahwa beberapa remaja mengakui suasana hati mereka bisa membaik setelah mendengarkan musik keras.
Oleh karena itu, para orang tua didesak untuk bersedia meluangkan waktu mengobrol dan bertanya bagaimana selera musik anak-anak mereka dan apa yang dirasakan setelah mendengarkan musik heavy metal. Dan jika mengathui anak-anak tengah stres, mereka harus d iminta berhenti mendengarkannya. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar