Jumat, 04 Januari 2013

MEKANISME PRODUKSI ISLAM

            Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi konvensional adalah pada filosofi ekonomi yang dianutnya dan bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai- nilai islam dan batasan- batasan syari'ah.
            Gambaran mekanisme produksi islami dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kuva atau garis. Gambaran mekanisme produksi adalah menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diproduksi dan biaya yang dikeluarkan.
a.      Kurva Biaya (Cost)
            Untuk memproduksi suatu produk tertentu dibutuhkan biaya tetap (fixed cost = FC) dan biaya keseluruhan (total cost = TC). Produk yang dihasilkan dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka akan di temukan total penerimaan dari hasil penjualan produk atau disebut total revenue (TR). Hubungan antara FC, TC dan TR dapat digambarkan dalam grafik Hubungan Biaya, Penerimaan dan Jumlah Produksi berikut :
produksi, faktor produksi, hasil produksi, konsep produksi, mekanisme produksi, ekonomi, ekonomi islam, produksi dalam islam

            Biaya yang dikeluarkan oleh produsen dibedakan menjadi biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Fixed cost adalah besaran biaya yang dikeluarkan tidak dipengaruhi oleh berapa banyak output atau produk yang dihasilkan.
            Variabel cost adalah biaya yang besarnya ditentukan langsung oleh berapa banyak output yang dihasilkan. Total cost adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang (FC = FC + VC). Total penerimaan (total revenue) adalah jumlah penerimaan yang diperoleh dari penjualan produk yang dapat dijual. Adanya beban bunga yang harus dibayar produsen (sebagai biaya tetap), maka biaya tetap produsen naik, yang gilirannya juga meningkatkan biaya total dari TC ke Tci. Naiknya biaya total akan menggeser atau mendorong titik i,pas (break even point) dari suatu Q ke Q berikutnya. Perhatikan gambar Hubungan Biaya, Penerimaan dan Jumlah Produksi dengan Pola Bunga berikut :
produksi, faktor produksi, hasil produksi, konsep produksi, mekanisme produksi, ekonomi, ekonomi islam, produksi dalam islam

b.      Kurva Penerimaan (Revenue)
            Dalam kaitan dengan total penerimaan ada tiga model, yaitu : Revenue Sharing (rs), Profit Sharing (ps) dan Profit and Lose Sharing (pls).
1)      Revenue Sharing
            Dalam sistem bagi hasil yang berubah adalah kurva total penerimaan (TR). Kurva ini akan berputar ke arah jarum jam dengan titik O (origin) sebagai sumbu putarnya. Kurva TR ini akan berputar sehingga dapat sampai mendekati sumbu horizontal sumbu X.
            Revenue Sharing adalah mekanisme bagi hasil di mana seluruh biaya ditanggung oleh pengelola modal. Sementara pemilik modal tidak menanggung biaya produksi. Titik BEP adalah titik impas yang terjadi ketika TR berpotongan dengan kurva TC (BEP terjadi ketika TR = TC). Perhatikan gambar Hubungan Biaya, Penerimaan dan Jumlah Produksi dengan Pola Revenue Sharing berikut :
produksi, faktor produksi, hasil produksi, konsep produksi, mekanisme produksi, ekonomi, ekonomi islam, produksi dalam islam

            Mekanisme revenue sharing memiliki persamaan dan perbedaan dengan mekanisme bunga. Persamaannya adalah bergesernya Q ke Qi / Qrs (bahwa Qi > Q dan Qrs > Q) pada kedudukannya di titik BEP. Sementara perbedaannya adalah jika mekanisme bunga yang bergerak adalah kuva biaya tetap dan biaya total, namun pada mekanisme revenue sharing kurva yang bergeser adalah kurva total penerimaan (TR) searah jarum jam.
2)      Profit Sharing
            Dalam akad muamalah islam, dikenal akad mudharabah, yaitu akad yang disepakati antara pemilik modal dengan pelaksana usaha mengenai nisbah bagi hasil sebagai pedoman pembagian keuntungan. Perhatikan gambar Hubungan Biaya, Penerimaan dan Jumlah Produksi dengan Pola Profit Sharing berikut :
produksi, faktor produksi, hasil produksi, konsep produksi, mekanisme produksi, ekonomi, ekonomi islam, produksi dalam islam

            Pada profit sharing seluruh biaya ditanggung oleh pemodal, maka yang dibagi adalah keuntungan. Kurva TR pada mekanisme bagi hasil akan berputar dengan poros titik BEP (BEP sebagai tanda mulai terjadinya keuntungan).
            Di samping akad mudharabah, ada akad musyarakah. Bagi untung yang terjadi pada mulut buaya atas tidak perlu simetris dengan bagi rugi yang terjadi pada mulut buaya bawah, karena bagi untung berdasarkan nisbah sedangkan bagi rugi berdasarkan penyertaan modal masing- masing.
3)      Profit dan Loss Sharing
            Dalam akad bagi untung dan bagi rugi dapat dilakukan pada akad syirkah. Bagi untung dan bagi rugi tidak terjadi secara simetris, karena adanya dasar yang berbeda. Bagi untung didasarkan pada nisbah, sementara bagi rugi didasarkan pada besaran penyertaan modal. Bagi untung terjadi antara kuva TR dan TC dan bagi rugi terjadi antara kuva TC dan TR, dengan sumbu putarnya dari titil 0. Obyek yang dibagihasilkan adalah TR – TC.

1 komentar:

  1. Weeee keren blog ini, langsung oprek oprek post lainnyaaa.
    salam kenal

    BalasHapus