90 Menit 'You'll Never Walk Alone' di Celtic Park yang Runtuhkan El Barca
TGBnews - Selain 11 pemain di
lapangan, yang juga membuat
Celtic berhasil mengalahkan
Barcelona di laga Liga
Champions tadi malam adalah
pemain ke-12 mereka: suporter.
Beberapa jam sebelum laga
dihelat, Celtic Park yang
berkapasitas 60.832 tempat
duduk itu sudah nyaris sesak
oleh puluhan ribu pendukung
Celtic. Selain karena kedatangan
yang merupakan tim terbaik
dunia saat ini, Barcelona, malam
tadi Celtic juga tengah
merayakan hari ulang tahunnya
yang ke-125, yang jatuh pada 6
November.
Maka dengan khidmat, lagu
You'll Never Walk Alone
dinyanyikan oleh para suporter
itu nyaris sepanjang
pertandingan. Stadion terasa
bergetar, bulu kuduk ikut
berdiri. Andres Iniesta pun
merasakan hal tersebut.
"Fans Celtic sangat spesial. Klub
dan pemain mesti bangga
terhadap mereka. (Dukungan)
mereka adalah yang terbaik
yang pernah saya dengar, dan
saya yakin bermain di depan
mereka dapat membuat
perbedaan besar bagi setiap
pemain. Ketika mereka
berjumlah 60.000, kebisingan
mereka akan memekakkan
telinga," ujar El Ilusionista
seperti dilansir Daily Record.
Bicara soal lagu You'll Never
Walk Alone, jangan sebut dulu
bahwa Celtic telah mencontek
Liverpool lantaran menyanyikan
lagu yang identik dengan klub
dari Merseyside itu. Sebab
faktanya, lagu You'll Never Walk
Alone memang bukan anthem
mutlak milik The Reds.
Lagu tersebut sejatinya
merupakan karya Richard
Rodgers dan Oscar Hammerstein
untuk sebuah pentas drama
musikal Carousel tahun 1945.
Baru pada 1963, sebuah band
bernama Gerry & The
Pacemakers dari Merseyside
kemudian mengadaptasi ulang
lagu tersebut dengan sedikit
gubahan dalam aransemennya.
Dengan statusnya sebagai lagu
adaptasi, maka tak usah heran
jika suporter Celtic juga turut
serta menjadikan You'll Never
Walk Alone sebagai salah satu
repertoar mereka. Lagipula,
Celtic pun memiliki chant-chant
legendaris dalam klub mereka
seperti Paddy Mccourt's Fenian
Army!, We're Doing The Huddle
When Rangers, atau One Neil
Lennon.
Lalu pertandingan pun dimulai.
Gemuruh nyanyian semakin
membahan di stadion yang
namanya dipelintir menjadi "San
Giro" (merujuk pada nama
stadion AC Milan, San Siro) itu.
Belum genap 30 menit berjalan,
Victor Wanyama sudah menjebol
gawang Victor Valdes di menit
ke-21. Celtic Park kian pekak.
Di babak kedua, Blaugrana yang
berusaha menjaga reputasi
sebagai tim terbaik dunia terus
menekan dengan menjaga ritme
penguasaan bola. Celtic tetap
merapatkan barikade
pertahanannya dengan ekstra
ketat. Sepertinya skor 1-0 sudah
cukup menjadi kado ulang
tahun mereka.
Tetapi rupanya Tony Watt,
striker muda Celtic yang baru
berusia 18 tahun, punya
persepsi lain. Bermula dari
kesalahan passing Javier
Mascherano, Watt, yang baru
masuk di menit ke-72
menggantikan Mikael Lustig,
kembali membuat seisi stadion
Celtic Park kian bergemuruh
melalui golnya pada menit ke-83.
Barca kian tertunduk. Reputasi
tinggal reputasi. Dominasi bola
sebanyak 84 persen berbanding
16 persen untuk keunggulan
Barca seperti tak berarti, kendati
Lionel Messi berhasil
memperkecil keadaan di akhir
pertandingan. Skor pun
berkesudahan 1-2 untuk
kekalahan Los Cules, sekaligus
menghentikan rentetan 12 laga
tak terkalahkan mereka di
berbagai pertandingan resmi.
Sementara itu di setiap tribun
Celtic Park, pemain ke-12
(suporter--red) The Celts tetap
bernyanyi meski peluit panjang
telah dibunyikan. Momen ulang
tahun ke-125 klub kesayangan
mereka pun dirayakan dengan
telinga yang pekak dan tawa
semalam suntuk.
berkapasitas 60.832 tempat
duduk itu sudah nyaris sesak
oleh puluhan ribu pendukung
Celtic. Selain karena kedatangan
yang merupakan tim terbaik
dunia saat ini, Barcelona, malam
tadi Celtic juga tengah
merayakan hari ulang tahunnya
yang ke-125, yang jatuh pada 6
November.
Maka dengan khidmat, lagu
You'll Never Walk Alone
dinyanyikan oleh para suporter
itu nyaris sepanjang
pertandingan. Stadion terasa
bergetar, bulu kuduk ikut
berdiri. Andres Iniesta pun
merasakan hal tersebut.
"Fans Celtic sangat spesial. Klub
dan pemain mesti bangga
terhadap mereka. (Dukungan)
mereka adalah yang terbaik
yang pernah saya dengar, dan
saya yakin bermain di depan
mereka dapat membuat
perbedaan besar bagi setiap
pemain. Ketika mereka
berjumlah 60.000, kebisingan
mereka akan memekakkan
telinga," ujar El Ilusionista
seperti dilansir Daily Record.
Bicara soal lagu You'll Never
Walk Alone, jangan sebut dulu
bahwa Celtic telah mencontek
Liverpool lantaran menyanyikan
lagu yang identik dengan klub
dari Merseyside itu. Sebab
faktanya, lagu You'll Never Walk
Alone memang bukan anthem
mutlak milik The Reds.
Lagu tersebut sejatinya
merupakan karya Richard
Rodgers dan Oscar Hammerstein
untuk sebuah pentas drama
musikal Carousel tahun 1945.
Baru pada 1963, sebuah band
bernama Gerry & The
Pacemakers dari Merseyside
kemudian mengadaptasi ulang
lagu tersebut dengan sedikit
gubahan dalam aransemennya.
Dengan statusnya sebagai lagu
adaptasi, maka tak usah heran
jika suporter Celtic juga turut
serta menjadikan You'll Never
Walk Alone sebagai salah satu
repertoar mereka. Lagipula,
Celtic pun memiliki chant-chant
legendaris dalam klub mereka
seperti Paddy Mccourt's Fenian
Army!, We're Doing The Huddle
When Rangers, atau One Neil
Lennon.
Lalu pertandingan pun dimulai.
Gemuruh nyanyian semakin
membahan di stadion yang
namanya dipelintir menjadi "San
Giro" (merujuk pada nama
stadion AC Milan, San Siro) itu.
Belum genap 30 menit berjalan,
Victor Wanyama sudah menjebol
gawang Victor Valdes di menit
ke-21. Celtic Park kian pekak.
Di babak kedua, Blaugrana yang
berusaha menjaga reputasi
sebagai tim terbaik dunia terus
menekan dengan menjaga ritme
penguasaan bola. Celtic tetap
merapatkan barikade
pertahanannya dengan ekstra
ketat. Sepertinya skor 1-0 sudah
cukup menjadi kado ulang
tahun mereka.
Tetapi rupanya Tony Watt,
striker muda Celtic yang baru
berusia 18 tahun, punya
persepsi lain. Bermula dari
kesalahan passing Javier
Mascherano, Watt, yang baru
masuk di menit ke-72
menggantikan Mikael Lustig,
kembali membuat seisi stadion
Celtic Park kian bergemuruh
melalui golnya pada menit ke-83.
Barca kian tertunduk. Reputasi
tinggal reputasi. Dominasi bola
sebanyak 84 persen berbanding
16 persen untuk keunggulan
Barca seperti tak berarti, kendati
Lionel Messi berhasil
memperkecil keadaan di akhir
pertandingan. Skor pun
berkesudahan 1-2 untuk
kekalahan Los Cules, sekaligus
menghentikan rentetan 12 laga
tak terkalahkan mereka di
berbagai pertandingan resmi.
Sementara itu di setiap tribun
Celtic Park, pemain ke-12
(suporter--red) The Celts tetap
bernyanyi meski peluit panjang
telah dibunyikan. Momen ulang
tahun ke-125 klub kesayangan
mereka pun dirayakan dengan
telinga yang pekak dan tawa
semalam suntuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar